III.1. Tujuan Percobaan
1. Mahasiswa dapat menguasai instruksi-instruksi dasar dan bahasa-bahasa PLC.
2. Mahasiswa dapat memahami komponen-komponen PLC.
3. Mahasiswa mampu mengoperasikan semua modul percobaan yang merupakan simulasi dari keadaan sebenarnya.
III.2. Teori Dasar
Dalam perkembangan teknologi saat ini, mengakibatkan munculnya bangunan-bangunan pencakar langit ataupun bangunan bertingkat yang tinggi. Untuk mendukung keberadaan bangunan-bangunan tersebut diperlukan suatu sistem transportasi vertikal yang mempunyai kecepatan tinggi, tingkat kenyamanan tinggi serta keamanan dan stabilitas yang baik. Untuk memenuhi kebutuhan ini, salah satu pengontrol yang biasa digunakan adalah PLC Omron C200HG. Dalam perencanaan sistem ini selain menggunakan digital I/O, juga menggunakan beberapa spesial unit PLC Omron seperti analog output, fuzzy logic unit, dan high speed counter. Metode fuzzy logic digunakan untuk mengontrol posisi sangkar.
Lift atau Elevator merupakan alat transportasi secara vertical dan mempunyai prinsip dasar mekatronika yang memiliki bagian mekanik, elektronik dan sistem kontrol. Elevator sendiri sudah mengalami berbagai perubahan bentuk serta jenisnya, khususnya elevator double front side (lift/elevator dengan pintu di dua muka). Suatu alat tercipta karena adanya kebutuhan, begitu juga dengan double front side elevator. Banyak perusahaan membutuhkan lift/elevator dengan pintu di kedua sisinya, seperti hotel atau rumah sakit atau bangunan lainnya yang menuntut penggunaan elevator double front side ini.
Besarnya penggunaan Lift/elevator jenis ini dikarenakan banyaknya desain bangunan yang mana menuntut efisiensi tanpa mengesampingkan fungsi dari bagunan di mana elevator itu sendiri berada atau tujuan dari penggunaan elevator itu sendiri. Seperti halnya penggunaan lift/elevator jenis ini di rumah sakit, yang semata demi kenyamanan pengunjung atau pasien agar dimudahkan aksesnya untuk menuju fasilitas yang diinginkannya atau dokter yang ingin dirujuk, atau pada suatu hotel yang mana desain bangunan dibuat sesuai dengan tata letak ruang yang sesuai dengan fungsinya dan saling berbeda tiap lantainya.
Suatu bangunan yang besar dan tinggi, memerlukan sarana angkut/transportasi yang nyaman untuk aktifitas perpindahan orang dan barang secara VERTIKAL, Sarana angkut vertikal yang bekerja secara mekanik elektrik adalah :
1. Elevator (Lift)
2. Eskalator
3. Travelator / Moving walk
Mulai dari zaman kuno sampai zaman pertengahan dan memasuki abad ke-13, tenaga manusia dan binatang merupakan tenaga penggerak. Rujukan pertama mengenai lift terdapat dalam catatan arsitek Romawi purba bernama Vitruvius yang mencatat bahawa Archimedes membuat lift pertamanya, sekitar pada tahun 236 SM. Dalam berbagai sumber tertulis dari zaman sejarah yang lebih lanjut, lift disifatkan sebagai gerabak pada tali hem yang dijalankan dengan tangan atau kuasa haiwan. Adalah dianggap bahwa jenis lift ini dipasang di dalam biara Sinai di Mesir. Pada abad ke-17 Prototaip lift didapati dalam bangunan istana England dan Perancis.
Pada tahun 1793, Ivan Kulibin menciptakan lift dengan mekanisme pengangkatan skrup untuk Winter Palace di Saint Petersburg. Pada tahun 1816 lift tersebut didirikan dalam bangunan utama desa Arkhangelskoye di dekat Moscow.
Pada tahun 1823, ciptaan "ascending room" muncul buat pertama kalinya di London. Henry Waterman dari New York mencipta lift (elevator) pada tahun 1850 bagi tujuan mengangkut tempayan berisi tepung. Pada tahun ini telah diperkenalkan elevator uap dan hidrolik. Tahun 1852 menjadi babak baru dalam sejarah elevator yaitu penemuan elevator yang aman pertama di dunia oleh Elisha Graves Otis.
A. Sejarah LIFT/elevator
Elevator atau yang lebih akrab dikenal oleh masyarakat luas dengan nama Lift. Lift adalah alat angkut transportasi vertical yang digunakan untuk mengangkut orang atau barang, umumnya digunakan di gedung-gedung bertingkat tinggi biasanya yang lebih dari tiga atau empat lantai.
Keberadaan dari elevator atau Lift ini merupakan sebagai fungsi dari pada tangga dalam mencapai tiap-tiap lantai pada suatu gedung bertingkat. Sistem keberadaan elevator dengan segala kemajuan dan kehandalannya tidak serta merta tetapi mengalami perkembangan-perkembangan sejak pertama kali dibangun.
Pada awalnya penggerak elevator dimulai dengan cara yang sangat sederhana yaitu dengan menggunakan tenaga non mekanik, mulai dari zaman kuno sampai pertengahan dan memasuki abad ke-13, tenaga manusia dan binatang merupakan tenaga penggerak. Sejarah perkembangan elevator modern sebenarnya baru dimulai sejak tahun 1830-an, setelah diperkenalkannya pasangan kawat selling (wire Rope) dengan katrol (pully). Awal mulanya penggunaan elevator ini digunakan untuk pertambangan di Eropa dan segera diikuti oleh negara-negara lain termasuk Amerika.
Pada tahun 1853, Elisha Otis memperkenalkan lift keselamatan yang mengelakkan jatuhnya gerabak sekiranya kabel terputus. Bentuk lift keselamatan Otis agak serupa kepada sejenis lift yang masih digunakan kini. Sebuah alat pengawal imbang memasuki penggelek berabung agar menegakkan lift kepada pemandunya sekiranya lift menjunam terlalu laju.
Pada tahun 1857, lift Otis yang pertama dipasang di 488 Broadway di Bandaraya New York. Namun, lift yang pertama telah dibuat empat tahun sebelumnya. Pembuatan bangunan kampus Cooper Union milik Peter Cooper di New York bermula pada tahun 1853. Lift itu diterapkan dalam rekaan Cooper Union kerana Cooper yakin bahawa lift penumpang yang selamat bakal dicipta. Syaf tersebut berbentuk bulat kerana Cooper merasa bahwa buatan bentuk inilah yang paling baik. Kemudian, Otis pun membuat lift khusus untuk sekolah tersebut. Kini Otis Elevator Company selaku anak syarikat United Technologies Corporation, merupakan pembuat sistem pengankutan vertikal yang terbesar di dunia.
Pada tahun 1874, J.W. Meaker mempatenkan satu kaedah yang membolehkan pintu lift untuk membuka dan menutup dengan selamat. Lift elektrik pertama dibuat oleh Werner Von Siemens pada tahun 1880. Keamanan dan kelajuan lift elektrik banyak dikembangkan oleh Frank Sprague.
Perkembangan lift ditandai oleh perlunya untuk mengangkut bahan mentah termasuk arang dan kayu balak dari hilir bukit. Teknologi yang dimajukan industri-industri ini serta pengenalan berasaskan rasuk keluli sama-sama melahirkan lift penumpang dan lift tambang masa kini.
Pada tahun 1873 lebih dari 2000 elevator Otis telah digunakan di gedung-gedung perkantoran, hotel, dan department store di seluruh Amerika, dan lima tahun kemudian dipasanglah elevator penumpang hidrolik Otis yang pertama. Berikutnya adalah era Pencakar Langit. Pada tahun 1889 Otis Brothers & Co mengeluarkan mesin elevator listrik direct-connected geared pertama yang sangat sukses.
Pada tahun 1903, Otis Brothers & Co memperkenalkan desain yang akan menjadi “tulang punggung” industri elevator, yaitu : elevator listrik gearless traction yang dirancang dan terbukti mengalahkan usia bangunan itu sendiri. Hal ini membawa pada berkembangnya zaman struktur-struktur tinggi, termasuk yang paling menonjol adalah Empire State Building dan World Trade Center di New York, John Hancock Center di Chicago dan CN Tower di Toronto.
Pada 1929, Clarence Conrad Crispen, bersama Inclinator Company of America, menciptakan lift yang digunakan pada perumahan yang pertama. Crispen turut mencipta lift tangga condong yang pertama.
Selama bertahun-tahun ini, beberapa dari inovasi yang dibuat oleh Otis Brothers & Co dalam bidang pengendalian otomatis adalah Sistem Pengendalian Sinyal, Peak Period Control, Sistem Autotronik Otis Brothers & Co dan Multiple Zoning. Otis adalah yang terdepan di dunia dalam pengembangan teknologi komputer dan perusahaan, perusahaan tersebut telah membuat revolusi dalam pengendalian elevator sehingga tercipta peningkatan yang dramatis dalam hal waktu reaksi elevator dan mutu berkendara dalam elevator.
B. Macam-macam Elevator/Lift
1. Elevator dapat dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu :
2. Elevator penumpang
3. Elevator barang atau dumb waiter
4. Elevator service
5. Elevator hidrolik
1. Elevator Penumpang
Elevator penumpang ini merupakan elevator yang sifatnya berfungsi dan sangat khusus untuk manusia saja, elevator ini sangat dijaga kehandalannya dan juga sangat dijaga keamanan dan keselamatan manusianya.
2. Elevator Barang atau Dumb Waiter
Elevator ini sangat khusus fungsinya untuk barang saja, elevator ini juga tak kalah handalnya dengan elevator penumpang namun ada sedikit perbedaan dalam system keamanannya.
3. Elevator Service
Elevator servise ini biasanya dipasang diperhotelan, yaitu fungsinya untuk pelayan-pelayan hotel untuk mengantarkan barang ke kamar-kamar penghuni hotel. Namun disini pula elevator ini tak kalah handalnya dengan elevator penumpang, perbedaan dari elevator service dengan elevator penumpang ini sangat jelas dari sistrem pengangkutannya, yaitu elevator penumpang hanya khusus untuk manusia saja tapi elevator service ini juga berfungsi sebagai pengangkutan manusia dan barang.
4. Elevator Hidrolik
Elevator hidrolik ini sangat lain darpada yang lain, ini dilihat dari cara kerjanya dan juga fisiknya. Elevator ini biasanya digunakan oleh pasukan pemadam kebakaran dan kapasitas daya angkutnya pun sangat terbatas, elevator hidrolik ini sekarang tidak hanya dipakai oleh pemadam kebakaran saja. Sekarang elevator hidrolik sering dipakai oleh perusahaan telekomunikasi, bengkel-bengkel kendaraan bermotor dan lain-lain.
o Keuntungan-keuntungan sistem energi hidrolik :
Dibandingkan dengan sistem energi mekanik yang memiliki kelemahan dalam hal penempatan posisi tenaga transmisinya, pada sistem energi hidrolik saluran-saluran energi hidrolik dapat ditempatkan pada hampir setiap tempat. Pada sistem energi hidrolik tanpa menghiraukan posisi poros terhadap transmisi tenaganya seperti pada sistem energi mekanik. Energi hidrolik lebih fleksibel dari segi penempatan transmisi tenaganya.
Dalam sistem hidrolik, gaya yang relatif sangat kecil dapat digunakan untuk menggerakkan atau mengangkat beban yang sangat besar dengan cara mengubah sistem perbandingan luas penampang silinder.
Hal ini tidak lain karena kemampuan komponen-komponen hidrolik pada tekanan dan kecepatan yang sangat tinggi. Komponen penghasil energi yang kecil (pompa hidrolik) dapat memberikantenagayang sangat besar (silinder hidrolik). Bila dibandingkan dengan motor listrik yang mempunyai tenaga kuda yang sama, pompa hidrolik akan mempunyai ukuran yang relatif ringan dan kecil. Sistem energi hidrolik akan memberikan kekuatan tenaga kuda yang lebih besar pada ukuran yang sama dibanding dengan sistem energi lain.Sistem hidrolik menggunakan minyak mineral sebagai media pemindah gayanya. Pada system ini, komponen-komponen yang saling bergesekan terselimuti oleh lapisan minyak (oli), sehingga pada bagian-bagian tersebut dengan sendirinya akan terlumasi. Proses inilah yang akan menurunkan gesekan. Juga dibandingkan dengan sistem energi mekanik,bagian-bagian yang bergesekan lebih sedikit. Terlihat dari tidak adanya roda-roda gigi, rantai, sabuk dan bagian lain yang saling bergesekan. Dengan demikian sistem hidrolik mampu beroperasi lebih aman.
Energi mekanik yang dihasilkan dari pengubahan energi hidrolik
(silinderhidrolik) dengan mudah dikontrol menggunakan katup kontrol arah/tekanan. Juga beban-beban lebih dengan katup-katup pembocor
(relief valves) mudah pengatasannya. Berbeda dengan sistem energi
lainnya, pengontrolan beban dan pengatasan beban lebih lebih sukar.
Karena bila beban lebih ini tidak dengan segera diatasi akan merugikan
komponen-komponen itu sendiri. Sewaktu beban melebihi penyetelan
katup yang sudah ditentukan, pemompaan langsung dihantarkan ke
reservoir (tangki) dengan batas-batas tertentu terhadap torsi dan
gayanya. Katup pengatur tekanan juga memberikan penyetelan batas
jumlahgaya/torsitertentu,missal dalam operasi pencek aman atau pengekleman.
(silinderhidrolik) dengan mudah dikontrol menggunakan katup kontrol arah/tekanan. Juga beban-beban lebih dengan katup-katup pembocor
(relief valves) mudah pengatasannya. Berbeda dengan sistem energi
lainnya, pengontrolan beban dan pengatasan beban lebih lebih sukar.
Karena bila beban lebih ini tidak dengan segera diatasi akan merugikan
komponen-komponen itu sendiri. Sewaktu beban melebihi penyetelan
katup yang sudah ditentukan, pemompaan langsung dihantarkan ke
reservoir (tangki) dengan batas-batas tertentu terhadap torsi dan
gayanya. Katup pengatur tekanan juga memberikan penyetelan batas
jumlahgaya/torsitertentu,missal dalam operasi pencek aman atau pengekleman.
Kebanyakan motor-motor listrik (pada sistem energi listrik) beroperasi pada kecepatan putar yang konstan. Pada sistem energi hidrolik, motor-motor hidrolik dapat juga dioperasikan pada kecepatan yang konstan. Meskipun demikian elemen kerja (baik linier maupun rotari) dapat dijalankan pada kecepatan yang berubah-ubah dengan cara merubah volume pengaliran/debit atau dengan menggunakan katup pengontrol aliran.
Pada sistem energi lain akan mengalami kesulitan ketika menginginkan pembalikan gerakan. Biasanya untuk membalik arah gerakannya harus menghentikan sistem secara penuh, baru dilaksanakan pembalikan arah gerakannya.pada sistem hidrolik, pembalikan gerakan pada elemen kerja dapat dilakukan dengan segera pada kecepatan maksimum tanpa menimbulkan rusak sedikitpun. Sebuah katup kontrol arah 4/2 (4 lubang saluran, 2 posisi) atau pompa hidrolik yang dapat dibalik memberikan control pembalikan, sementara katup pengatur tekanan melindungi komponen-komponen dari tekanan yang melebihi.
Pada motor listrik (sistem energi listrik) dalam keadaan berputar, bila tiba-tiba dipaksa untuk berhenti karena beban melebihi, sekring pengaman akan putus. Gerakan akan berhenti. Untuk menghidupkan kembali memerlukan persiapan-persiapan untuk memulainya, disamping harus mengurangi beban.Pada sistem hidrolik, tenaga dapat disimpan dalam akumulator, sewaktu-waktu diperlukan dapat digunakan tanpa harus merubah posisi komponen-komponen yang lain. Pada sistem energi yang lain, tidak mudah dilakukan/akan mengalami kesulitan dalam penyimpanan tenaga.
o Kelemahan sistem energi hidrolik :
Sistem hidrolik memerlukan lingkungan yang betul-betul bersih. Komponen-komponennya sangat peka terhadap kerusakan-kerusakan yang
diakibatkan oleh debu, korosi, dan kotoran-kotoran lain. Juga pengaruh
temperatur yang dapat mempengaruhi sifat-sifat minyak hidrolik. Karena
kotoran akan ikut minyak hidrolik yang kemudian bergesekan dengan
bidang-bidang gesek komponen hidrolik mengakibatkan terjadinya
kebocoran hingga akan menurunkan efisiensi. Dengan kondisi itu, maka
sistem hidrolik membutuhkan perawatan yang lebih intensif, hal yang amat menonjol bila dibandingkan dengan sistem energi yang lain.
diakibatkan oleh debu, korosi, dan kotoran-kotoran lain. Juga pengaruh
temperatur yang dapat mempengaruhi sifat-sifat minyak hidrolik. Karena
kotoran akan ikut minyak hidrolik yang kemudian bergesekan dengan
bidang-bidang gesek komponen hidrolik mengakibatkan terjadinya
kebocoran hingga akan menurunkan efisiensi. Dengan kondisi itu, maka
sistem hidrolik membutuhkan perawatan yang lebih intensif, hal yang amat menonjol bila dibandingkan dengan sistem energi yang lain.
a. Komponen utama pada elevator
Apabila kita ingin mengetahui sistem kerja elevator, maka kita harus mengetahui komnponen utama dalam elevator tersebut. Untuk mempermudah kita mengetahui cara kerja elevator secara keseluruhan, disini penulis akan menggolongkan tata letak komponen-komponen elevator dalam dua bagian ruangan, yaitu ruang mesin ( Machine Room ) dan ruang luncur (Hoistway).
· Ruang mesin (Machine Room)
Ruang mesin adalah ruang terpenting, dimana ruang tersebut terjadinya semua proses pengoperasian elevator berlangsung secara keseluruhan. Didalam ruang mesin terdapat beberapa alat penggerak elevator, yaitu :
· Motor penggerak
Motor penggerak elevator ini memiliki asupan daya tegangan bolak-balik (Ac) dari PLN yang sangat berperan dalam pelaksanaan kerja elevator, motor penggerak ini mempunyai kemampuan putar antara 50 putaran per menit sampai dengan 210 putaran per menit. Dengan kapasitas tegangan motor 7.5 KW dan menggunakan arus maksimal 25 Ampere.
Motor penggerak ini dilengkapi dengan rem magnet (magnetic brake) yang berfungsi menahan motor ketika kereta elevator telah sampai pada lantai yang dituju, pergerakan cepat atau lambatnya elevator diatur oleh PLC (Programable Logic Control) .Motor penggerak dalam menarik dan menurunkan elevator menggunakan tali baja (rope) yang melingkar pada puli mesin (sheave), lebih jelas mengenai pembahasan motor listrik yang dipakai oleh elevator akan di jelaskan pada bab IV. Dibawah ini adalah gambar motor listrik yang digunakan pada elevator.
Ada 2 jenis penggerak motor pada pesawat elevator yaitu :
- Motor listrik arus bolak balik (Induction motor / AC motor)
- Motor listrik arus searah (DC motor)
Elevator harus dioperasikan dengan sumber daya listrik yang mempunyai karakteristik sebagai berikut:
- Voltage : 380 Volt AC , 3 Phase,
- Frequency : 50 Hz
Elevator digerakkan dengan :
- Motor penggerak (Traction Lift)
- Dongkrak Hidrolik (Hydraulic Lift)
Kecepatan Elevator Hydraulic antara 0.30 sampai 0.90 m/s
Kapasitas angkut maksimum 10 ton (tuas tunggal ) dan 50 ton (tuas ganda).
§ Governor
Governor adalah komponen penggerak utama dalam elevator, didalam governoor ini terdapat saklar yang berfungsi untuk menonaktifkan semua rangkaian sehingga otomatisasi elevator mati dan tidak berfungsi. Selain saklar juga terdapat pengait rem, pengait rem ini berfungsi untuk menghentikan kawat selling dan kawat selling ini menarik rem yang ada di kereta elevator.
Gambar 1. Motor Penggerak
§ Panel
Panel ini adalah tempat control elevator secara otomatis, panel ini terdapat inverter motor dan program logic control yang berfungsi untuk mengatur geraknya elevator.
Gambar 2. Komponen pengontrol
Spesifikasi PLC CPM1A-30CDR + 20 I/O :
- Terdapat 30 I/O + 20 I/O tambahan : 18 Input, 12 Output (30 I/O) dan 12 Input, 8 Output (20 I/O.
- Tegangan yang dipakai : Tegangan AC : 100-240 VAC, 50/60 Hz (Power Supply CPU)
Tegangan DC : 24VDC (untuk Input dan Output)
Tegangan DC : 24VDC (untuk Input dan Output)
- Outputan PLC menggunakan relay
- Untuk komunikasi dengan Komputer digunakan RS232
Gambar 3. PLC OMRON CPM1A
§ Ruang luncur
Ruang luncur ini adalah tempat dimana elevator beroperasi berbentuk lorong vertikal, disinilah elevator menjangkau tiap-tiap lantainya.didalam ruang luncur ini terdapat beberapa komponen utama yang tak kalah pentingnya dibandingkan dalam ruang mesin.
§ Kereta
Kereta elevator beroperasi pada ruang luncur dan menapak pada rail di kedua sisinya, pada sisi kanan dan kiri terdapat pemandu rail (sliding guide) yang berfungsi memandu atau menapaki rail. Selain pemandu rail (sliding guide) juga terdapat karet peredam (silencer rubber) yang berfungsi untuk mengurangi kejutan ketika elevator berhenti maupun mulai start, selain itu pula terdapat pendeteksi beban (switch overload) yang terdapat dibawah kereta elevator. Pada pintu kereta elevator juga terdapat sensor gerak (safety ray) dan sensor sentuh (safety shoe) yang terpasang pada pintu kereta dan berfungsi supaya untuk penumpang elevator tidak terjepit pintu elevator, didalam kereta elevator juga terdapat tombol-tombol pemesanan lantai (floor button) yang akan dituju oleh pengguna elevator.
Kereta elevator memiliki pintu otomatis yang digerakkan oleh motor stepper yang bekerja berdasarkan sinyal digital yang asalnya dari sensor kedekatan (proximity) yang berfungsi menentukan level atau tidaknya lantai, setelah lantai dinyatakan level atau rata maka motor stepper akan membuka pintu secara otomatis.
§ Saklar Pintu
Saklar pintu atau sering disebut dengan door contact adalah salah satu komponen yang termasuk penting dalam pengamanan elevator, cara kerja dari saklar pintu (door contact) ini adalah saklardihubungkan kabel saklar pintu (door contact) tiap-tiap lantai secara seri. Apabila salah satu pintu dibuka secara sengaja maka elevator tidak akan bekerja, ini dikarenakan untuk keselamatan pengguna elevator atau bagian perawatan elevator.
§ Bobot imbang ( counterweight )
Bobot imbang atau counterweight biasanya terpasang dibelakang atau disamping kereta elevator, bobot dari bobot imbang ini harus sesuai dengan ketentuan yang ada. Faktor-faktor yang menentukan berapa berat dari bobot imbang ini diantaranya harus memperhitungkan berat kereta, kapasitas penuh pada kereta dan faktor keseimbangan.
Besar faktor keseimbangan biasanya sebagai berikut :
Kapasitas Elevator | Faktor Keseimbangan |
>> 1200 kg | 40 % s/d 42,5 % |
600 kg s/d 1150 kg | 45 % |
300 kg s/d 580 kg | 50 % s/d 55 % |
Table 1. Besaran factor bobot imbang
Secara umum peralatan pengaman safety device pada lift :
1. Cirkcuit braker, berfungsi :
Memutuskan sumber (aliran) listrik dari panel induk (sub panel) ke panel control lift. Menjaga peralatan elektronik dari lift jika terjadi arus lebih (over current).
2. Governoor, berfungsi :
Memutuskan power/aliran listrik ke control panel lift jika governor mendeteksi terjadinya over speed (kecepatan lebih) pada traffict lift (putaran roda pulley governoornya). Menjepit sling governor (catching).Secara mekanik bandul governor akan menjepit sling governor (rope governor) dan dengan terjepitnya sling ini,maka sling ini akan menarik safety wedge pada unit safety gear/safety wedge yang terletak di bawah car lift dan akan mencengkaram rail untuk melakukan pengereman secara paksa terhadap lift.
3. Final limit switch (upper/bagian atas), berfungsi :
Merupakan double proteksi untuk menghentikan operasi lift jika limit switch (upper) gagal beroperasi.
4. Limit switch (upper/bagian atas), berfungsi :
Berfungsi menjaga lift beroperasi melewati batas travel lantai tertingginya.
5. Emergency exit (manhole), berfungsi :
Penumpang dapat di tolong/evakuasasi dari dalam sangkar melalui manhole ini pada saat emergency.Manhole ini hanya dapat di buka dari sisi luar bagian atas.jika pintu ini terbuka lift otomatis akan berhenti.
6. Emergency light (lampu emergency), berfungsi :
Lampu emergency akan menyala secara otomatis jika terjadi pemdaman sumber listrik.Lampu ini dapat bertahan rata-rata sampai dengan 15 menit.
7. Safety gear/safety wedge, berfungsi :
Melakukan pengereman (menjepit) terhadap rail jika governor mendeteksi terjadinya over speed.
8. Limit switch (Lower/bagian bawah),berfungsi :
Menjaga lift beroperasi melewati batas travel lantai terendahnya.
Gambar 4. Limit switch
9. Final limit switch (lower/bagian bawah), berfungsi :
Merupakan double proteksi untuk menghentikan opersi lift jika limit swich gagal beroperasi.
10. Lubang kunci pintu luar, berfungsi :
Terletak di sisi sebelah atas dari pintu luar lift yang memungkinkan untuk di buka jika ingin melakukan pertolongan darurat pada penumpang jika terjadi emergency.
11. Door lock switch, berfungsi :
Mencegah pintu terbuka pada saat lift sedang beroperasi (running).Pintu hanya dapat di buka setelah sangkar berhenti.
12. Interphone, berfungsi :
Penumpang dapat berkomunikasi dengan petugas teknisi (building maintenance) di ruang mesin,ruang control atau ruang security jika terjadi pemdaman listrik atau hal emergency.
13. Safety shoe,berfungsi :
Mendeteksi gangguan pada saat pintu akan menutup dan membuka kembali jika mendeteksi sesuatu.Photocell dapat di gunakan secara bersamaan safety shoe ini.
14. Weighing Device (pendeteksi beban),berfungsi :
Memberikan / mengaktifkan buzzer alarm pada saat weighing device ini mendeteksi beban sangkar yang berlebih.jika weighing device ini aktif pintu lift akan tetap terbuka sampai dengan sangkar di kurang bebannya.
Apron, berfungsi :Mencegah penumpang terjatuh ke dalam hoistway (ruang luncur lift) pada saat penumpang mencoba keluar ketika lift berhenti tidak level.
15. Buffer, berfungsi :
Jika sangkar atau counterweight (beban penyeimbang) bergerak kea rah paling bawah,buffer akan mengurangi terjadinya shock (guncangan).
Cukup banyak merk lift yang ada di pasaran, seperti Otis, Toshiba, Mistubishi, Hyundai, Pillar, dan lain-lain. Yang paling penting untuk diperhatikan adalah, cara pengerjaan, jaminan kualitas dari komponen lift yang dipasang, serta layanan purna jualnya (termasuk dalam hal mencari suku cadang dari lift yang akan digunakan).
Pada sistem geared atau gearless (yang masing-masing digunakan pada instalasi gedung dengan ketinggian menengah dan tinggi), kereta elevator tergantung di ruang luncur oleh beberapa steel hoist ropes, biasanya dua puli katrol, dan sebuah bobot pengimbang (counterweight). Bobot kereta dan counterweight menghasilkan traksi yang memadai antara puli katrol dan hoist ropes sehingga puli katrol dapat menggegam hoist ropes dan bergerak serta menahan kereta tanpa selip berlebihan. Kereta dan counterweight bergerak sepanjang rel yang vertikal agar mereka tidak berayun-ayun.
- Mesin Lift “Gearless”
Mesin untuk menggerakkan elevator terletak di ruang mesin yang biasanya tepat di atas ruang luncur kereta. Untuk memasok listrik ke kereta dan menerima sinyal listrik dari kereta ini, dipergunakan sebuah kabel listrik multi-wire untuk menghubungkan ruang mesin dengan kereta. Ujung kabel yang terikat pada kereta turut bergerak dengan kereta sehingga disebut sebagai “kabel bergerak (traveling cable)”.
- Jalur Lift (Hoistway) dan ruang mesin di atasnya
Mesin geared memiliki motor dengan kecepatan lebih tinggi dan drive sheave dihubungkan dengan poros motor melalui gigi-gigi di kotak gigi, yang dapat mengurangi kecepatan rotasi poros motor menjadi kecepatan drive-sheave rendah. Mesin gearless memiliki motor kecepatan rendah dan puli katrol penggerak dihubungkan langsung ke poros motor.
Sistem pergerakan Elevator/Lift dengan Gearless
Pada sistem hidrolik (terutama digunakan pada instalasi di gedung rendah, dengan kecepatan kereta menengah), kereta dihubungkan ke bagian atas dari piston panjang yang bergerak naik dan turun di dalam sebuah silinder. Kereta bergerak naik saat oli dipompa ke dalam silinder dari tangki oli, sehingga mendorong piston naik. Kereta turun saat oli kembali ke tangki oli.
Aksi pengangkatan dapat bersifat langsung (piston terhubungkan ke kereta) atau roped (piston terikat ke kereta melalui rope). Pada kedua cara tersebut, pekerjaan pengangkatan yang dilakukan oleh pompa motor (energi kinetik) untuk mengangkat kereta ke elevasi yang lebih tinggi sehingga membuat kereta mampu melakukan pekerjaan (energi potensial). Transfer energi ini terjadi setiap kali kereta diangkat. Ketika kereta diturunkan, energi potensial digunakan habis dan siklus energi menjadi lengkap sudah. Gerakan naik dan turun kereta elevator dikendalikan oleh katup hidrolik.
D. Perawatan Elevator
Perawatan terhadap elevator yang sehari-hari terus beropearasi perlu dilakukan dengan baik dan benar. Hal ini agar elevator dalam operasinya tidak mendapat gangguan atau kemacetan dan agar umur pemakaian elevator tersebut dapat memenuhi harapan yang wajar.
Ada beberapa perawatan dan pemeliharaan lift, sebagai berikut :
§ Pemeliharaan ringan
Yaitu pekerjaan pemeliharaan yang hanya meliputi service rutin dan penggantian bahan/alat pakai seperti :
1. Penggantian oli
2. Penggantian bola lampu
3. Penggantian sepatu pintu
4. Pelumasan
1. Penggantian oli
2. Penggantian bola lampu
3. Penggantian sepatu pintu
4. Pelumasan
§ Pemeliharaan keseluruhan
Yaitu pekerjaan pemeliharaan yang meliputi service rutin dan penggantian spare part seperti :
1. Penggantian tali baja
2. Penggantian komponen control sistim
3. Penggantian traveling cable
4. Readjustment.
§ Traffic Analysis (Elevatoring)
Sebelum mulai dengan perhitungan yang tepat atas jumlah lift, kapasitas dan kecepatannya kita harus memiliki pegangan umum (guide line) untuk menentukan batasan-batasan agar jangan terlalu menyimpang, yaitu :
1. Penentuan jumlah penghuni
2. Perkiraan jumlah lift per floor / luas lantai1
3. Waktu tunggu yang diharapkan di Lobby
4. Handling Capacity yang diminta
5. Perkiraan kecepatan atas dasar tinggi gedung.
§ Parameter (Criteria)
Parameter yang dipakai ada 2 yang sekaligus harus dipenuhi untuk memperoleh lift system design yang baik, yaitu :
- Interval atau Average Waiting Time
Selang waktu satu lift berangkat sampai lift berikutnya tiba dilantai dasar
- Handling Capacity
Kemampuan seluruh lift mengangkut penumpang dibanding dengan jumlah penghuni yang diperkirakan akan memakai lift dalam jangka waktu tertentu (dalam lift industri = 5 menit). Kriteria tersebut di atas tentu saja berbeda antara satu gedung dengan gedung yang lainnya, tergantung fungsi dan lokasinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar